Jumat, 17 Desember 2010

TEGURAN ROMANTIK DI KALA ISTRI MARAH (1)

Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh,

Dari segi kejiwaan, keadaan perempuan tidak sama seperti lelaki. Keadaan lelaki yang kurang beremosi dibanding perempuan. Sehubungan dengan itu, Allah memberikan kelayakkan menjadi pemimpin kepada lelaki dibanding perempuan.

Firman Allah;

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ

Maksudnya;
”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita)”

(Surah An-Nisa’ : 34)

Perempuan diciptakan oleh Allah sesudah penciptaan lelaki. Adam diciptakan oleh Allah terlebih dahulu berbanding hawa. Itu maksudnya, perempuan hidup memerlukan perlindungan lelaki.

Kita memandang perempuan tidak seperti lelaki, kadangkala perempuan itu boleh melakukan sesuatu kekhilafan. Bukan bermakna lelaki tidak melakukan kekhilafan, tetapi kekhilafan mereka tidak seperti kekhilafan yang dibuat oleh lelaki.

Lebih-lebih lagi, dari kejadian mereka sendiri adalah tulang rusuk yang paling bengkok.

Sabda Nabi SAW;

فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ

Maksudnya;
”Sesungguhnya perempuan itu diciptakan daripada tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Sekiranya kamu mahu meluruskannya, pasti kamu mematahkannya. Sekiranya kamu membiarkannya, pasti ia akan sentiasa bengkok. Oleh itu, sentiasalah memberi wasiat kebaikan kepada mereka[1]”

Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, hadits ini memberi gambaran bahwa Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Adam. Tetapi, Imam Al-Qurtubi pula menyatakan, maksud dengan perempuan diciptakan dari tulang rusuk bukanlah memang hakikatnya diciptakan dari tulang rusuk Adam, tetapi menggambarkan betapa ”bengkoknya” perempuan seperti bengkoknya tulang rusuk[2].

Walaubagaimanapun, hadits ini telah memberikan satu gambaran bahwa jika perempuan melakukan kesalahan, kesalahan itu tidak sama seperti kesalahan yang dilakukan oleh lelaki.

Justru itu, dijuluki bengkok itu semakin berlebihan, menyebabkan Nabi SAW ada memberikan sedikit panduan dalam membetulkan kekhilafan perempuan.

Ikutilah kelanjutannnya, wassalaamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar