Jumat, 03 Desember 2010

MENEMANI ISTRI DALAM PERJALANAN (lanjutan, habis)

Hadits yang dinukilkan di atas, amat nyata dan jelas bahwa betapa Nabi SAW amat mengambil perhatian terhadap istrinya yang bernama Sofiyyah ini. Perhatian yang diberikan itu amat besar sehingga baginda SAW sendiri yang menghantar Sofiyyah pulang walaupun ketika itu Baginda sedang beriktikaf.

Tindakan yang dilakukan oleh Nabi ini, sedikit sebanyak akan melahirkan perasaan “diambil hati” dalam hati Sofiyyah, yang sudah pasti akan lahirnya perasaan cinta yang membara terhadap suaminya yang merupakan Nabi akhir zaman itu.

Kepada para suami, hadits ini selayaknya dijadikan teladan bagi melahirkan perasaan cinta yang membara antara kedua suami dan istri. Istri mana yang tidak mahu dijaga keselamatan dan sering diambil tahu oleh suaminya, ini kerana, apabila ini dilakukan oleh suaminya, pasti dari hati kecil mereka akan terlintas satu perasaan bahwa mereka akan rasa terselamat jika berada dibawah naungan suaminya, justeru itu, mereka akan rasa bahwa mereka benar-benar dicintai oleh suami.

Oleh itu, adalah satu tindakan yang kurang tepat jika ada sebagian suami yang bertindak membiarkan istrinya pulang ke kampung dengan membiarkan mereka menaiki bas bersama dengan anak-anak, tanpa kehadiran suami menemani dalam perjalanan. Ini kerana, keadaan ini akan melahirkan banyak persepsi yang kurang sihat, sama ada dalam hati istri, keluarga mertua malahan pada pandangan masyarakat umum.

Mudah-mudahan hadits ini menjadi panduan bagi suami bertindak dengan yang lebih baik dalam melahirkan perasaan kasih sayang antara suami istri, demi mencapai kebahagiaan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga yang diredhai oleh Allah SWT.

Sekian, wassalaamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,

[1] Sahih Al-Bukhari : 3039.
[2] Tafsir Ibni Kathir : 1/382.
[3] Siyar Al-‘Alam Wa An-Nubala’ : 2/233.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar