Minggu, 19 Desember 2010

BERMESRAAN DI HADAPAN KHALAYAK (1)

Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh,

Sebagian masyarakat kita menganggap, bermesraan di hadapan khalayak adalah tindakan yang memalukan. Pemahaman ini adalah satu tindakan yang alah dari konsep Islam ajaran Nabi Muhammad SAW.

Nabi SAW sebagai role model yang terbaik telah membuktikan, bahwa Baginda SAW tidak membatasi kemesraan dengan istri hanya di ranjang saja, bahkan di hadapan khalayak pun Nabi SAW pernah bermesraan-mesraan.

Justru itulah, apabila kita membaca hadits-hadits, kita akan menemukan bahwa Nabi SAW selalu sangat melakukan sesuatu tindakan yang menggambarkan Nabi sedang bermesraan dengan istrinya dihadapan para sahabat.

Ini dibuktikan dengan satu hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah R.Ha, bahwa beliau berkata;

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا فَسَمِعْنَا لَغَطًا وَصَوْتَ صِبْيَانٍ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا حَبَشِيَّةٌ تَزْفِنُ وَالصِّبْيَانُ حَوْلَهَا فَقَالَ يَا عَائِشَةُ تَعَالَيْ فَانْظُرِي فَجِئْتُ فَوَضَعْتُ لَحْيَيَّ عَلَى مَنْكِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهَا مَا بَيْنَ الْمَنْكِبِ إِلَى رَأْسِهِ فَقَالَ لِي أَمَا شَبِعْتِ أَمَا شَبِعْتِ قَالَتْ فَجَعَلْتُ أَقُولُ لَا لِأَنْظُرَ مَنْزِلَتِي عِنْدَهُ إِذْ طَلَعَ عُمَرُ قَالَتْ فَارْفَضَّ النَّاسُ عَنْهَا قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ فَرُّوا مِنْ عُمَرَ

Maksudnya;
“Rasulullah SAW sedang duduk lalu terdengar suara bising dan suara anak-anak. Baginda SAW berdiri melihat, ditemukan ada seorang perempuan Habsyah telah dikerumuni oleh anak-anak karena sedang mengadakan satu pertunjukan. Baginda SAW memanggil; “wahai Aisyah, kemari kamu, dan lihatlah ini”. Aku datang dan aku meletakkan daguku pada bahu Rasulullah SAW dan melihat pertunjukkan tersebut. Sebentar kemudian Baginda bertanya; “apakah kamu sudah puas? Apakah kamu sudah puas?” aku mengatakan; “belum”. Tiba-tiba muncul Omar bin Al-Khattab, menyebabakan anak-anak dan perempuan Habsyah itu bersurai. Berkata Rasulullah SAW; sesungguhnya aku melihat Syaitan Manusia dan Jin lari berhampiran daripada diri Omar[1]”

Hadits ini menjadi bukti, baginda SAW senantiasa bermesraan dengan para istrinya dengan tidak dikhususkan di tempat tertutup saja, bahkan di hadapan khalayak pun, kadangkala Nabi SAW menunjukkan kemesraan Baginda dengan para istri.

Kemesraan yang boleh dipelajari dari hadits ini adalah, ditemukan Nabi SAW memanggil Aisyah apabila dilihat ada sesuatu yang menarik untuk ditonton. Menunjukkan, Nabi SAW tidak akan menonton sendirian, bahkan jika itu juga diminati oleh istri, pasti Nabi SAW akan memanggil agar istrinya dapat menonton bersama.


Sekian dulu, silakan ikuti kelanjutannya,
Wassalaamu ’alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar