Jumat, 08 Oktober 2010

KISAH CINTA NABI SAW

MANDI BERSAMA-SAMA ISTRI

Imam Al-Bukhari meriwayatkan;

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ

Maksudnya;
“Daripada Aisyah R.Ha berkata : aku sentiasa mandi bersama dengan Nabi SAW daripada satu bekas. tangan kami sama-sama berselisih (ketika menggunakan air dalam bekas itu)
[1]

URAIAN

Dari hadis ini, kita dapat melihat bagaimana indah dan romantis-nya Nabi Saw dengan Istri-istrinya. Gambaran romantika ini, disampaikan sendiri oleh Aisyah yang bercerita bagaimana Baginda SAW boleh mandi bersama-sama sehingga tangan mereka berselisih dan berganti-gantian.

Mandi yang dimaksudkan dalam perbincangan ini, tidak dikhususkan kepada mandi biasa, bahkan termasuk juga mandi junub atau disebut sebagai mandi wajib.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim, ada dinyatakan;

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ وَنَحْنُ جُنُبَانِ

Maksudnya;
“Aku selalu mandi bersama dengan Rasulullah SAW daripada satu bekas, dan kami ketika itu sedang berjunub
[2]

Tindakan nabi SAW ketika mandi itu, tidak sekadar mandi bersama-sama, bahkan Aisyah juga pernah bercerita bahawa ketika sedang Nabi SAW mandi bersama, Baginda SAW merungkai-rungkaikan rambut Aisyah
[3].

Dan pernah sambil mandi, mereka bergurau-gurau. Mereka berdua bermain-main air, dengan berebut-rebut mengambil air sehingga Aisyah dalam suasana sedang berseronok-seronok meminta kepada Nabi agar air itu disimpan untuknya karena semuanya telah diambil oleh Nabi SAW
[4].

Bahkan dalam hadis yang lain, Ummu Salamah pernah bercerita bahwa dia mandi bersama dengan Nabi SAW dan ketika itu Baginda menciumnya. Hal ini berlaku, ketika Baginda sedang berpuasa
[5].

Dengan ulasan ini, penilaian yang kita dapat ambil adalah, sebagai manusia yang menjadi Umat Nabi Muhammad SAW, selayaknya kita mencontohi amalan Rasulullah SAW ini.

Anggapan yang mengatakan bahwa mandi bersama-sama dengan Istri merupakan amalan jelek, merupakan satu anggapan yang salah dan tersesat dari ajaran islam. Bahkan, jika ditanya kepada kaum hawa, pasti mereka akan merasakan dihargai jika mereka diperlakukan sedemikian oleh suami mereka.

Sebagai istri pula, tidak selayaknya kaum hawa menolak apabila di ajak oleh suami mereka untuk mandi bersama. Lihatlah Aisyah dan Ummu Salamah yang tidak menolak ajakan Nabi SAW untuk mandi bersama-sama. Bahkan, dilihat bahwa Aisyah amat berbangga dengan tindakan Nabi yang mandi dengannya sehingga sanggup menceritakan hal ini. Jika tidak, masakan kisah ini dibukukan dalam kitab-kitab hadis.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar