Rabu, 29 September 2010

Beda Rasulullah Muhammad SAW & Kita Cuma Sedikit Sekali


Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bersedekah, kalau kita sedikit bersedekah
Kalau Rasulullah sedikit makan, kalau kita sedikit-sedikit makan
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bekerja, kalau kita sedikit sekali bekerja
Kalau Rasulullah sedikit tidur, kalau kita sedikit-sedikit tidur
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit shalat, kalau kita sedikit sekali shalat
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit baca surat panjang, kalau kita sedikit baca surat panjang


Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berjuang, kalau kita sedikit sekali berjuang                 
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dzikir, kalau kita sedikit sekali dzikir
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit cobaan, kalau kita sedikit sekali cobaan
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berkorban, kalau kita sedikit sekali berkorban
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dakwah, kalau kita sedikit sekali dakwah.
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berpuasa sunnah, kalau kita sedikit puasa sunnah


Kalau Rasulullah sedikit harta, kalau kita sedikit-sedikit harta

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit tahajud, kalau kita sedikit sekali tahajud
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dhuha, kalau kita sedikit sekali dhuha
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit membaca Qur’an, kalau kita sedikit membaca Qur’an
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit mengajarkan ilmu, kalau kita sedikit mengajarkan ilmu
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit memaafkan, kalau kita sedikit sekali memaafkan
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit menyampaikan, kalau kita sedikit sekali menyampaikan

Senin, 27 September 2010

Penyakit Hati; Sombong


Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:
Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)
Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam keadaan kafir.
“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]
Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara menyembuhkannya.
Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain. Bahkan Fir’aun yang takabbur sampai-sampai menganggap rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah manusia yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.
Allah melarang kita untuk menjadi sombong:
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’ 37]
“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]
Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]
Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.
Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ “Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.
Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [Al Mursalaat 20]
Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana mungkin kita masih bersikap sombong?